link rel="StyleSheet" href="http://www.geocities.com/uddin_81/dtree.css" type="text/css" /> ss

Jumat, 28 Maret 2008

SETTING ip
File konfigurasi d debian terletak di /etc/network/interfaceEdit dengan perintah# mcedit /etc/network/interface atau#vi /etc/network/interfaceMasukkan konfigurasi ip seperti berikutauto loiface lo inet loopbackallow-hotplug eth0iface eth0 inet staticaddress 192.168.0.111 =====> ip yang akan anda gunakannetmask 255.255.255.0 =====>netmask dari ip yg anda pakaigateway 192.168.0.1 =====> gateway ip anda(biasanya ip paling awal)Untuk address dan netnask diisi dengan ip dan netmask jaringan anda.Setelah selesai simpan file tersebut dan kemudian restart jaringan# /etc/init.d/networking restart

MAIL server
web mail server#apt-get install apache2 tekan enter#apt-get install php5-cgi#apt-get install courier-imap pilih yes#apt-get install squerrelmail#cd /var/www#ln -d -s /usr/share/squerrelmail#L#http://ip-server/squirrelmail/src/configtest.php#vim /etc/courier/authdaemonrcauthmodulelist=”autpam” pada baris ke 27#squerrelmail-configureada opsi 1–10pilih : 2,A,8,courier,point 9,detect,s,qMembuat Mail Directori#maildirmake-courier /root/Maildir#maildirmake-courier /home/user(nama dari user)/Maildir#chown user:user -R(rekursif untuk semua direktori) /home/user/MaildirMengkonfigurasi Exim4#dpkg-reconfigure exim4-configakan ada pilihan dan pilih seperti dibawah iniyes,ok,pilih atas,enter,enter,enter,enter,enter,nomenambah user#useradd mailtest(nama user) -d /home/Mailtest#passwd ailtest#mkdir /home/mailtest#chown mailtest:mailtest -R /home/mailtest#maildirmake.courier /home/mailtest/Maildir#chown mailtest:mailtest /home/mailtest/Maildiruntuk mencoba ke client buka browser ketik url no_ip_webserver/suqerrelmailuntuk menguninstal#aptitude purge apache#aptitude autoclean#deselect (untuk mengetahui paket2 yg sudah atau belum terinstal)
Diposting oleh the_bassor di 19:24

PERHITUNGAN ANTENA HELICAL
Perhitungan Antenna Helical 2.4 GHzOleh : Onno W. Purbo YC1DAVFrekuensi 2.437 Ghz Diameter Pipa (Dlambda) 0.042 meter Diameter Ground Plane 0.130 meterSlambda 0.035 meterPanjang Gelombang (Lambda) 0.1231 meter Clambda 0.1319 meter 1.0718 Lambda (hrs antara 0.75-1.33 Lambda)G (Ground Plane Diameter) 0.1300 meter 1.0560 Lambda (hrs antara 0.8-1.1 Lambda)S lambda 0.2653 Clambda (hrs antara 0.2126-0.2867 Clambda) Lilitan Gain Beam L (m)dBi (deg)1 6.64 94.2 0.042 9.65 66.6 0.073 11.41 54.4 0.114 12.66 47.1 0.145 13.63 42.1 0.186 14.42 38.5 0.217 15.09 35.6 0.258 15.67 33.3 0.289 16.18 31.4 0.3210 16.64 29.8 0.3511 17.05 28.4 0.3912 17.43 27.2 0.4213 17.78 26.1 0.4614 18.10 25.2 0.4915 18.40 24.3 0.5316 18.68 23.5 0.5617 18.94 22.8 0.6018 19.19 22.2 0.6319 19.43 21.6 0.6720 19.6521.1 0.70Matching impedance perlu di buat karena impedansi antenna helical 150 ohm, sedang coax 50 ohm.Matching impedance dibuat dari panel / lempengan metal.

Perhitungan Antenna Helical 2.4 GHzOleh : Onno W. Purbo YC1DAVFrekuensi 2.437 Ghz Diameter Pipa (Dlambda) 0.042 meter Diameter Ground Plane 0.130 meterSlambda 0.035 meterPanjang Gelombang (Lambda) 0.1231 meter Clambda 0.1319 meter 1.0718 Lambda (hrs antara 0.75-1.33 Lambda)G (Ground Plane Diameter) 0.1300 meter 1.0560 Lambda (hrs antara 0.8-1.1 Lambda)S lambda 0.2653 Clambda (hrs antara 0.2126-0.2867 Clambda) Lilitan Gain Beam L (m)dBi (deg)1 6.64 94.2 0.042 9.65 66.6 0.073 11.41 54.4 0.114 12.66 47.1 0.145 13.63 42.1 0.186 14.42 38.5 0.217 15.09 35.6 0.258 15.67 33.3 0.289 16.18 31.4 0.3210 16.64 29.8 0.3511 17.05 28.4 0.3912 17.43 27.2 0.4213 17.78 26.1 0.4614 18.10 25.2 0.4915 18.40 24.3 0.5316 18.68 23.5 0.5617 18.94 22.8 0.6018 19.19 22.2 0.6319 19.43 21.6 0.6720 19.6521.1 0.70Matching impedance perlu di buat karena impedansi antenna helical 150 ohm, sedang coax 50 ohm.Matching impedance dibuat dari panel / lempengan metal.

Perhitungan Antenna Helical 2.4 GHzOleh : Onno W. Purbo YC1DAVFrekuensi 2.437 Ghz Diameter Pipa (Dlambda) 0.042 meter Diameter Ground Plane 0.130 meterSlambda 0.035 meterPanjang Gelombang (Lambda) 0.1231 meter Clambda 0.1319 meter 1.0718 Lambda (hrs antara 0.75-1.33 Lambda)G (Ground Plane Diameter) 0.1300 meter 1.0560 Lambda (hrs antara 0.8-1.1 Lambda)S lambda 0.2653 Clambda (hrs antara 0.2126-0.2867 Clambda) Lilitan Gain Beam L (m)dBi (deg)1 6.64 94.2 0.042 9.65 66.6 0.073 11.41 54.4 0.114 12.66 47.1 0.145 13.63 42.1 0.186 14.42 38.5 0.217 15.09 35.6 0.258 15.67 33.3 0.289 16.18 31.4 0.3210 16.64 29.8 0.3511 17.05 28.4 0.3912 17.43 27.2 0.4213 17.78 26.1 0.4614 18.10 25.2 0.4915 18.40 24.3 0.5316 18.68 23.5 0.5617 18.94 22.8 0.6018 19.19 22.2 0.6319 19.43 21.6 0.6720 19.6521.1 0.70

PEPBUWATAN ANTENA PARABOLIC,OMNI DAN ROTENA
pertama antena parabolicantena parabolic adalah antena yang menyerupai seperti parabole hanya saja antena parabolic dibuat dari alumunium dan cara pembuatannya singkatalat dan bahan yang dibutuhkan berserta fungsinya:-bor listrik untuk menaruh paku rivet-tang rivet untuk merivet alumunium-paku rivet untuk menempelkan alumunium-obenk minus untuk menutar mur jenis minus-mur unutuk mengencangkan sisi-sisi antena-alat grinda untuk membengkokkan alunium-soldier untuk menyambungkan kabel dengan konnector-alumunium flat untuk membuat antenanya di dalam pipa-hitsring untuk melapisi kabel picrtail-pipa kapiler AC untuk menaruh kabel dan membuat default-dudukan default untuk menancapkan ke monting-monting adalah untuk menempelkan antena parabolic ke tower-kunci inggris atau kunci pas no 10 ukuran antena parabolic-pertama potong ukuran sampai 300 cm bagi 3 sisi-putaran tengah 210 bagi 3 sisi-putaran akir 30 bagi 3 sisi-alumunium ukurannya 48,5 cm di bagi 2 yang satu 28,5 dan yang satunya 25-membuat antena dengan isi kabel rj 8upembuatan omnialat dan bahan yang perlu digunakan-soldier untuk menyambungkan kabel dengan konnector-hitsring untuk melapisi kabel picrtail-pipa kapiler AC untuk menaruh kabel dan membuat default-dudukan default untuk menancapkan ke monting-monting adalah untuk menempelkan antena parabolic ke tower-isi kabel rj 8u untuk dijadikan antenaOmni adalah atau sering di sebut antena sectoral dikarenakan omni menyebarkan sinyal bukan satu arah melainkan omni menyebarkan sinyal ke seluruh arah dan jangang meletakkn omni di dekat kabel penangkal petir karena bisa-bisa omni juga ikut tersambar petir tersebut.pembuatan antena rotena atau antena kupu-kupumembuat antena rotena dengan menggunakan isi kabel rj 8ualat dan bahan untuk membuat antena rotenasoldier untuk menyatukan setiap alumunium flat yang telah di isi dengan kabel rj 8ulem tembak untuk merakatkan isi kabel rj 8u ke alumunium flatpipa kapiler acclammontingantena rotena sering di gunakan untuk melakukan pengetesan radio-radio

ANTENA OMNI MAS
I. Omni Directional Antenna
a. Rubber Ducky AntennaBanyak ditemukan diperalatan 2.4GHz 802.11 wireless network, seperti access point dan router wireless.Penambahan gain rata-rata untuk antenna seperti ini sekitar 2-2.2dbi (www.martybugs.net)Salah satu cara untuk menambahkan kekuatan daya dari wireless omni directional antenna / rubber ducky antenna ini adalah dengan menambahkan semacam parabola tepat di belakang antena, sehingga antena yang tadinya menyebar luas dapat diarahkan ke dalam salah satu area tertentu. Gain yang didapat sekitar 10 to 12 dB.b. 360 Degree OmniGain yang didapat adalah 5-6 dbi.2. Directional Antennaa. Directional YagiGain yang didapat +- 15 dbi.b. Directional SectorBanyak digunakan di menara-menara telekomunikasi. Lebar penyebaran berkisar 90-180 derajat. Antena ini baik digunakan untuk mengjangkau 360 derajat area, namun tidak mengingingkan semuanya mengarah ke satu antena.c. Directional PatchGain yang didapat sekitar 18dbi.Penyebaran jangkauan lebih sempit daripada antena yagi.Mudah disembunyikan d. Directional ParabolicDapat menjangkau daerah yang jauh.Dapat mencapai 16 Km dengan gain 22 dbi (www.seattlewireless.com).e. Directional DishGain yang didapat 16-24 dbi.digunakan di kantor saya . Dengan menggunakan standard 802.11b 11Mbps, antena Directional Dish 18dbi, bridge PoE jarak dibawah 500 meter dan LoS. Speed yang didapat berkisar 2-3 Mbps bisa jadi referensi bagi kawan-kawan sekalian.
Antena-antena diatas merupakan antena standard yang sering digunakan banyak orang, tidak tertutup kemungkinan masih banyak jenis-jenis antena yang ada dengan melakukan penggabungan ataupun modifikasi dari bentuk-bentuk antena diatas.Pengertian dbi, jarak jangkauan, dan luas jangkauan dapat dicari di Om Google, karena saya sendiri masih memahaminya. (bagi yang mau berbagi ilmu ke saya boleh :p).Gambar-gambar diatas didapat dari website www.seattlewireless.net dan www.martybugs.net segala hak cipta ada di tangan mereka.6 Responses to “Tipe-tipe antenna wireless yang perlu diketahui! (part 1)”
1. informasinya.
2. artikel ini juga akan berlanjut lagi kok3. gue tambahin dikit ya untuk semua : Dalam sistem wireless, antena digunakan untuk meng-konversi
gelombang listrik menjadi gelombang elektromagnit. Besar enerji antena dapat memperbesar sinyal terima dan kirim, yang disebut sebagai Antenna Gain yang diukur dalam : dBi : relatif terhadap isotropic radiatordBd: relatif terhadap dipole radiator dimana 0 dBd = 2,15 dBi
RADIATED POWER
Pengaturan yang dilakukan oleh FCC harus memenuhi ketentuan dari besarnya daya yang keluar dari antena. Daya ini diukur berdasarkan dua cara :
1. Effective Isotropic Radiated Power (EIRP) diukur dalam dBm = daya di input antena [dBm] + relatif antena gain [dBi]2. Effective Radiated Power (ERP) diukur dalam dBm = daya di input antena [dBm] + relatif antena gain [dBd]
KEHILANGAN DAYAPada sistem wireless, ada banyak faktor yang menyebabkan kehilangan kekuatan sinyal, seperti kabel, konektor,
penangkal petir dan lainnya yang akan menyebabkan turunnya unjuk kerja dari radio jika dipasang sembaranganPada radio yang daya-nya rendah seperti 802.11b, setiap dB adalah sangat berarti, dan harus diingat “3 dB Rule”.Setiap kenaikan atau kehilangan 3 dB, kita akan mendapatkan dua kali lipat daya atau kehilangan setengahnya .
-3 dB = 1/2 daya-6 dB = 1/4 daya+3 dB = 2x daya+6 dB = 4x dayaSumber yang menyebabkan kehilangan daya dalam sistem wireless : free space, kabel, konektor, jumper, hal-hal yang tidak terlihat.
3dB Rule bisa diterapkan secara prak-tis dengan bantuan antenaAccess Point dengan standar 802.11b mempunyai penguatan 13dB untuk jarak 300 meter, maka kalau kita menggunakan antena 15dB (total 28dB) rumusannya menjadi :
13 + 3 dB – jaraknya menjadi 600 meter16 + 3 dB – jaraknya menjadi 1,2 KM19 + 3 dB – jaraknya menjadi 2,4 KM21 + 3 dB – jaraknya menjadi 4,8 KM24 + 3 dB – jaraknya menjadi 9,6 KM1dB dianggap loss ….
MENGENAI KEKUATAN SINYAL :
Signal PropagationSinyal yang meninggalkan antena, maka akan merambat dan menghilang di udara. Pemilihan antena akan menentukan bagaimana jenis rambatan yang akan terjadi. Pada 2,4 GHz sangat penting jika kita memasang kedua perangkat pada jalur yang bebas dari halangan. Jika rambatan sinyal terganggu, maka penurunan kwalitas sinyal akan terjadi dan mengganggu komunikasinya.
Pohon, gedung, tanki air, dan tower adalah perangkat yang sering mengganggu rambatan sinyal Kehilangan daya terbesar dalam sistem wireless adalah Free Space Propagation Loss. Free Space Loss dihitung dengan rumus :
FSL(dB) = 32.45 + 20 Log10 F(MHz) + 20 Log10 D(km)Jadi Free Space Loss pada jarak 1 km yang menggunakan frekwensi 2.4 GHz :FSL(dB) = 32.45 + 20 Log10 (2400) + 20 Log10 (1)= 32.45 + 67.6 + 0= 100.05 dB
MENGENAI ANTENA :Pola Radiasi AntenaParameter umum : main lobe (boresight) half-power beamwidth (HPBW) front-back ratio (F/B) pattern nulls Biasanya, diukur pada dua keadaan : Vector electric field yang mengacu pada E-fieldVector magnetic field yang mengacu pada H-field
POLARISASI Polarisasi antena relatif terhadap E-field dari antena.Jika E-field-nya horisontal, maka antenanya Horizontally Polarized.Jika E-field vertikal, maka antenanya Vertically Polarized.Polarisasi apapun yang dipilih, antena pada satu jaringan RF harus memiliki polarisasi yang samaPolarisasi dapat dimanfaatkan untuk :-
Meningkatkan isolasi dari sinyal yang tidak diinginkan (Cross Polarization Discrimination (x-pol) biasanya sekitar 25 dB)- Mengurangi interferensi- Membantu menentukan satu daerah pelayanan tertentu
IMPEDENSI ANTENA : Impedansi yang cocok akan menghasilkan pemindahan daya yang maksimum. Antena juga berfungsi sebagai matching load-nya transmitter (50 Ohms) Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) adalah satuan yang menunjukan sampai dimana antena sesuai (match) dengan jalur transmisi yang dikirimnya.
RETURN LOSS : Return Loss berhubungan dengan VSWR, yaitu mengukur daya dari sinyal yang dipantulkan oleh antena dengan daya yang dikirim ke antena.Semakin besar nilainya (dalam satuan dB), semakin baik. Angka 13.9dB sama dengan VSWR 1,5:1. Return Loss 20dB adalah nilai yang cukup bagus, dan setara dengan VSWR of 1,2:1Perhitungan Untuk Membuat Antenna Sendiri
Rumus yang digunakan oleh Jason Hecker (jason@air.net.au) banyak di ambil dari Bab19 dari ARRL Antenna Handbook (http://www.arrl.org) di mana kita akan melihat cukupbanyak contoh disain antenna helical, termasuk cara mengukur kinerjanya.Rumus antenna helical di ambil dari halaman 19-23 ARRL Antenna Handbook tertera dibawah ini.Ccircumference of windingSaxial length of one turnG = 0.8 to 1.1diameter of ground plane / reflector Ccircumference is pi times the diameter Diameter dari lilitan biasanya tetap, dengan pipa pralon 40 mm maka diameter lilitan adalah :42 mm. Jika frekuensi yang kita gunakan adalah (2.425GHz) maka panjang gelombang = 0.123711 meter.C= 0.13195m= 1.066 Jika kita ukur, ternyata S30 Cout of range. Tapi tampaknya bukan masalah yang fatal.________________________________________Page 21SDiameter ground plane G = 1.05 = 0.130mGain dari antenna dalam dBi di definisikan sebagai: Gain = 11.8 + 10log10(C* n * Sdimana n
adalah jumlah lilitan.Gain = 11.8 + 10log10(1.066 * 1.066 * 13 *0.31830)= 18.5dBi Pada tabel di bawah terlihat dengan jelas bahwa gainan tenna akan bertambah dengan menambahkan jumlah lilitan. Kira-kira kenaikan 3dB akan di peroleh dengan men-dobel jumlah lilitan. Kira-kira 13 lilitan pas untuk panjang pipa 0.55 meter & merupakan kompromi yang baik antara panjang vs. gain.Pada card 801.11 yang banyak dipasaran umumnya kita bisa menset frekuensi yang digunakan sebanyak 11 channel (FCC US).
Oleh karena itu anda mungkin inginmengubah Cuntuk frekuensi tempat kita bekerja.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam antenna adalah lebar beam.
Lebar beambiasanya di hitung menggunakan pada saat daya 50% (3 dB) lebih rendah

Tidak ada komentar: