link rel="StyleSheet" href="http://www.geocities.com/uddin_81/dtree.css" type="text/css" /> ss

Selasa, 25 Maret 2008

kasus pada omnidirectional

Pendahuluan
Interferensi pada komunikasi seluler adalah gangguan pada komunikasi yang disebabkan oleh ikut diterimanya sinyal frekuensi yang lain dari yang dikehendaki. Macam-macam interferensi pada komunikasi seluler dapat dilihat pada bagan 1. Interferensi sangat berpengaruh pada kriteria performansi sistem komunikasi seluler yaitu: kualitas suara(voice quality), kualitas layanan(service quality) dan fasilitas tambahan(special features), dan untuk menyatakan performansi sistem terhadap interferensi dilambangkan dengan C/I atau carrier to interference ratio. Untuk voice quality biasanya dipilih C/I=18 db sebagai batas minimum. Tujuan dari menganalisa pengaruh interferensi ini adalah untuk meningkatkan C/I, itu goalnya!. Karena begitu banyaknya faktor interferensi yang mempengaruhi performansi sistem, sebagai dasar berpikir akan dipaparkan pengaruh reduksi interferensi cochannel saja sebagai faktor interferensi yang paling besar pengaruhnya terhadap performansi sistem komunikasi seluler.


Reduksi Interferensi Cochannel
Metoda pengulangan frekuensi atau frequency reuse yang digunakan dalam sistem komunikasi seluler memang berguna untuk meningkatkan efisiensi penggunaan spektrum namun disamping itu juga menimbulkan pengaruh interferensi cochannel dikatakan co disini karena kanal frekuensi yang sama digunakan secara bersamaan di sel-sel cochannel yang berbeda. Sebelum kita mulai pembahasan dengan omnidirectional kasus normal untuk mendapatkan C/I normal, perlu dijelaskan terlebih dahulu konsep dasar perhitungannya.

Pada gambar I dapat dilihat pemodelan sistem komunikasi sel dengan sel reusenya. Diasumsikan ukuran sel semua sama, maka interferensi cochannel adalah fungsi parameter q yang didefinisikan sebagai:

q disebut juga faktor reduksi interferensi cochannel. Ketika perbandingan q naik maka interferensi cochannel menurun. Lebih jauh lagi, jarak D dalam persamaan (1) adalah fungsi dari Ki dan C/I,

Dimana Ki adalah jumlah sel cochannel penyebab interferensi dari lingkaran utama(first tier) dan C/I adalah carrier to Interference ratio (perbandingan daya carrier terhadap daya interferensi) yang diterima pada penerima yang sedang dianalisa. Secara umum C/I dapat diturunkan sebagai berikut

Persamaan 3.a menyatakan keadaan paling umum bahwa C/I adalah perbandingan antara daya carrier yang diterima dengan jumlah interferensi oleh sel-sel cochannel first tier, second, third, dan seterusnya. Sedangkan g pada (3.b) adalah koefisien redaman propagasi (propagation path-loss slope) yang ditentukan berdasarkan kontur daerah yang dianalisa dan biasanya g diasumsikan 4 untuk komunikasi bergerak. Pengaruh interferensi dari 6 sel cochannel di second tier, third, dan seterusnya jauh lebih lemah dari pengaruh first tier. Oleh karena itu untuk memudahkan perhitungan, hanya pengaruh dari first tier yang diperhitungkan seperti pada persamaan (3.c). karena qk = Dk/R, dapat disimpulkan bahwa untuk menghitung baik kasus umum(normal), terburuk(worst) atau khusus(special), itu hanyalah masalah menghitung jarak(Dk) dari setiap sel cochannel first tier ke mobile receiver yang dianalisa. C/I diperhitungkan dengan melihat dari dua pertimbangan yaitu: C/I penerimaan antena base di sel (cell site) dan yang kedua C/I penerimaan mobile unit (gambar 2).

C/I dari kasus normal pada sistem Antena Omnidirectional

Jika antena isotropis adalah antena yang memancar ke segala arah maka antena omnidirectional adalah antena yang memancar ke segala arah pada bidang horisontal saja atau vertikal saja (Gbr.3). Pengaruh Nm dan Nb (Gbr.2) biasanya sangat kecil dibandingkan dengan interferensi, oleh karena itu dapat diabaikan. Jika C/I penerimaan cell site dan mobile unit sama maka disebut sistem seimbang. Seperti disebutkan diatas, perhitungan yang kita lakukan adalah menghitung jarak dari setiap sel cochannel pada first tier ke cell site dan diperoleh jarak yang sama dari setiap sel yaitu D. Sehingga C/I menjadi



Untuk memperoleh C/I 18 dB, dengan perhitungan sederhana dapat diperoleh




Kesimpulan


Sistem sel K=7 adalah cara yang mudah untuk membangun komunikasi seluler dengan sel omni. Pada saat tingkat trafik tinggi, lebih baik jika digunakan sistem 3 sektor dan untuk meningkatkan penggunaan kanal dapat digunakan sistem 6 sektor.
Kelebihan sistem sel K=7 misalnya terhadap K=4, untuk sel dengan 6 sektor mengalami pengaruh interferensi cochannel yang lebih kecil.
Kelebihan dari sistem K=4 untuk sel dengan 6 sektor adalah memiliki jumlah cell site yang lebih sedikit.
Sedangkan kekurangan dari sistem 6 sektor sendiri adalah diperlukan 6 antena terpasang pada satu tempat dan seringnya mekanisme handoff terjadi karena kemungkinan besar mobile unit melalui keenam sektor pada sel tersebut.

PERHITUNGAN ANTENA HELICAL 2.4 Ghz

Perhitungan antenna helical 2.4


Perhitungan Antenna Helical 2.4GHz
Frekuensi 2.437 Ghz
Diameter Pipa (Dlambda) 0.042 meter
Diameter Ground Plane 0.130 meter
Slambda 0.035 meter
Panjang Gelombang (Lambda) 0.1231 meter
Clambda 0.1319 meter 1.0718Lambda (hrs antara 0.75-1.33 Lambda)
G (Ground Plane Diameter) 0.1300 meter 1.0560 Lambda (hrs antara 0.8-1.1 Lambda)

Slambda 0.2653 Clambda (hrs antara 0.2126-0.2867 Clambda)

Lilitan Gain Beam L (m)dBi (deg)
1 6.64 94.2 0.04
2 9.65 66.6 0.07
3 11.41 54.4 0.11
4 12.66 47.1 0.14
5 13.63 42.1 0.18
6 14.42 38.5 0.21
7 15.09 35.6 0.25
8 15.67 33.3 0.28
9 16.18 31.4 0.32
10 16.64 29.8 0.35
11 17.05 28.4 0.39
12 17.43 27.2 0.42
13 17.78 26.1 0.46
14 18.10 25.2 0.49
15 18.40 24.3 0.53
16 18.68 23.5 0.56
17 18.94 22.8 0.60
18 19.19 22.2 0.63
19 19.43 21.6 0.67
20 19.65 21.1 0.70

Matching impedance perlu di buat karena impedansi antenna helical 150 ohm, sedang coax 50 ohm.
Matching impedance dibuat dari panel / lempengan metal.

MAIL SERVER

Mail server

webmail server

#apt-get install apache2 tekan enter

#apt-get install php5-cgi

#apt-get install courier-imap pilih yes

#apt-get install squerrelmail

#cd /var/www

#ln -d -s /usr/share/squerrelmail

#L

#http://ip-server/squirrelmail/src/configtest.php

#vim /etc/courier/authdaemonrc

authmodulelist=”autpam” pada baris ke 27

#squerrelmail-configure

ada opsi 1–10

pilih : 2,A,8,courier,point 9,detect,s,q

Membuat Mail Directori

#maildirmake-courier /root/Maildir

#maildirmake-courier /home/user(nama dari user)/Maildir

#chown user:user -R(rekursif untuk semua direktori) /home/user/Maildir

Mengkonfigurasi Exim4

#dpkg-reconfigure exim4-config

akan ada pilihan dan pilih seperti dibawah ini

yes,ok,pilih atas,enter,enter,enter,enter,enter,no

menambah user

#useradd mailtest(nama user) -d /home/Mailtest

#passwd ailtest

#mkdir /home/mailtest

#chown mailtest:mailtest -R /home/mailtest

#maildirmake.courier /home/mailtest/Maildir

#chown mailtest:mailtest /home/mailtest/Maildir

untuk mencoba ke client buka browser ketik url no_ip_webserver/suqerrelmail

untuk menguninstal

#aptitude purge apache

#aptitude autoclean

#deselect (untuk mengetahui paket2 yg sudah atau belum terinstal)

CARA MELAKUKAN POINTING

Carane Pointing

Peralatan

1.GPS
2.Kompas
3.Binocular
4.pigtail
5.Wireless AP 802.11a
6. Antena Grid
7. Notebook, Radio komunikasi (HT), pipa besi , klem pipa.
8. Cable tester, Crimping Tool, konektor RJ45, Kabel power roll, UTP cable.
9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing.
10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel (silicon), rubber 3M, senter (flash light)
11. Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet

Survey Lokasi

1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta
2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstacle) sepanjang path
3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi. Perhitungkan signal multipath dan adanya cross section signal dari station lain
5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi
6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat.

Pemasangan Konektor

1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 atau CNT400 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel
3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser. Test kemungkinan short dengan multimeter
6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah), atau isolasi 3 M. Lapisi juga dengan silicon gel
8. Tutup seluruh permukaan dengan isolator karet bakar untuk mencegah air
9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10. Konektor terbaik adalah model hexa (crimp) tanpa solderan dan drat (screw) sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet.

Pembuatan POE

Ini hanya optional, kalo sekarang banyak Access Point yang sudah menggunakan POE. Jadi sudah satu paket dengan Accas Point nya.

1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss dan gunakan adaptor dengan daya (Ampere) lebih besar dari standar bawaan perangkat agar mampu mencapai redaman sepanjang kabel UTP
3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator (silicon) gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short
4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter.

Instalasi Antena

Di sini dibahas pemasangan dengan menggunakan tower triangle.

1. Panjat tower tersebut sampai di ketinggian yang di perlukan (minimal 1st freznel zone terlewati terhadap obstacle terdekat). Sebelum memanjat cek kelengkapan alat yang diperlukan untuk instalasi di atas tower, jangan sampai ada yang tertinggal, karena akan merepotkan diri sendiri maupun orang lain . Peralatan yang lain seperti grid, radio AP, pipa besi (stang) bisa dibawa langsung atau di tarik menggunakan tali.
4. Pasang antena di pipa besi, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5. Pasang kabel ke Radio AP yang sudah dimasukkan dalam box, rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah.

Instalasi Perangkat Radio

1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna.

Pengujian Noise

1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %
5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang
6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena

1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan3
. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan.

Pointing Antena

1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio

1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum
10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar.

Minggu, 2008 Januari 20

ANTENA WAJAN

Antena Wifi 2.4 Ghz wajan
Wajan sebenarnya bukan bentuk parabola yang ideal untuk antena WiFi, tapi ya karena penyakit “ngeyel” para WiFi-er maka yang tidak idealpun “dipaksa” untuk “bisa” dimanfaatkan, tentu saja dengan alasan dan pertimbangan yang macam macam. Maklumlah, membeli antena built-up ternyata cukup mahal, apalagi yang di dalamnya sudah ada modul WiFi adapter nya, woow muwahuwalll buwangetss, cuk!. Oke, kita mulai ya. Teorinya gak usah banyak banyak dan muluk muluk ya, simpel saja deh, rumus matematiknya adalah “ef sama dengan de kuadrat per enam belas ce”, ditulis dalam formula satu baris f=(D*D)/(16*c). Dimana f adalah panjang focal, jarak dari dasar wajan ke titik api wajan atau focal point, D adalah diameter wajan, 16 adalah angka konstanta dari formula itu, dan c adalah tinggi wajan jika wajan ditongkrongkan di atas kompor, jelasnya lihat di sini. Kaitannya dengan wajan yang saya pakai, setelah saya ukur, nilai D=18 inci, nilai c= 4,5 inci. Mari kita masukkan nilai nilai itu ke dalam rumus. Jadi f=(18*18)/(16*4,5), f=324/72, diperoleh nilai f=4,5 inci. Di depan sudah saya singgung bahwa, wajan adalah bukan bentuk parabola yang ideal untuk antena WiFi, nilai f=4,5 inci terlalu “close” jika kita lihat hasil f/D ketemunya adalah 0,25, istilahnya “arek arek” seh, “kemlebon”. Umumnya yang cukup baik f/D di atas 0.5. Akan lebih beruntung jika kalian bisa mendapatkan wajan yang agak “ceper” yang nilai c nya cukup rendah, misal wajan untuk nggoreng martabak, kali ya. Saya pernah mencoba pakai tutup panci yang ukuran 18 inci, cukup bagus, nilai c nya bagus. Cuman saya harus ribut dengan istri saya, karena tutup pancinya yang ukuran besar hilang, qe3. Harga panci dengan ukuran 18 inci lumayan mahal, kalau cuman diambil tutupnya doang kan sayang pancinya. Ha ha ha. Meski demikian bukan berarti wajan tidak bisa dipakai, justru wajan ini menjadi populer di mata para “ngeyel-er” dan menurut pengalaman empiris. Untuk lengkapnya jika mau tahu banyak teori tentang radio dan antena, bisa lihat di bookmark saya ini, sekaligus dengan melihat isi bookmark saya tadi, sodara sodara sekalian bisa ngira ngira deGleng itu termasuk jenis “species” macam apa, qe3. Untuk urusan WiFi ada di bagian paling bawah, ya. Antena ini saya coba geber dengan Notebook IBM Thinkpad T23 (saya fanatik abis dengan ThinkPad seri T) yang belum ada built-in WiFi adapter nya. Bersama uji coba antena antena lainnya, antara lain yagi, kaleng susu, helical, dan lain lain, termasuk beberapa hasil ukur mengukur “tak umbruk ke neng” kene.

A. BAHAN BAHAN
1. D-Link DWL-G122Hight Speed Wireless USB Adapter (lihat pic 01). Saya pilih ini karena AP/Bridge di tempat saya adalah D-Link DWL-2100AP, support DHCP, bisa AP, bisa bridge, bisa P2P dan P2MP, bisa repeater, securitynya juga basgus basnget, dan yang gak kalah pentingnya lagi, setingnya via web based, jadi huwenak tenan kayak pas hari panas banget minum es degan, nyes nyes gitu.
2. Wajan PenggorenganBaiknya aluminium, kalo gak ada ya seadanya yang dijual di pasar pasar, ukuran 18 inci, sekitar 457,2 mm (lihat pic 02, nantinya peganganya dipotong biar simetris banget, lihat pic 26);
3. USB Active Extention CablePanjangnya 5 meter per roll. Ingat, ini jenis active extention cable, ada chip nya di salah satu ujungnya, butuh power supply yang diambilkan dari USB port (lihat pic 19, jangan pakai kabel USB biasa, dijamin “gagal”, kabel USB biasa max 1,8 meter untuk USB V.2.0 dan max 4,8 meter untuk USB V.1, dengan USB Active cable, bisa max 20 meter, 5 x 4 roll max, 1 roll panjangnya 5 meter).
4. ClampUntuk nongkrongin antena di pipa (lihat pic 18);
5. Pralon 3,5 inci panjang 6 inciPanjang pralon 6 inci jumlahnya 1 potong saja (lihat pic 05 paling kanan);
6. Pralon 3/4 inci panjang 1,5 inciSebanyak 2 potong saja, hanya untuk nyambung socket saja (lihat pic 05 tengah);
7. Pralon 3/4 inci panjang 3 inciCukup 1 potong saja, USB WiFi Adapter nantinya diikat di sini, agar mudah dirakit, dan bisa duduk mantap (pic 05 kiri dan juga pic 06);
8. Socket ulir pralon 1 inci jantanJumlahnya 1 biji, socket yang model “drat” itu lho, kayak baut, tapi bolong tengahnya kek baut pipa ledeng (lihat pic 04 paling kanan);
9. Socket ulir pralon 1 inci betinaJumlah 1 biji, pasangannya item 8 di atas, persis sambungan pipa ledeng (lihat pic 04 no 2 dari kanan);
10. Socket pralon biasa 3/4 inciJumlahnya 2 biji, hanya untuk nyambung 2 bagian pipa pralon saja (lihat pic 04 tengah);
11. Tutup pralon 3,5 inciJumlahnya 2 biji (lihat pic 04 paling kiri). Bersama item 5, nantinya digunakan untuk rumah focal, agar bagian USB WiFi Adapter dan USB Active Extention Cable yang ada chipnya, terlindung panas dan air hujan dengan mantap di dalam pralon dengan tertutup atas bawah, dan kalau perlu di lem pakai solder plastik.

Bahan bahan dari pralon keseluruhan dijejer jejer seperti nampak pada pic 03. Sekedar seloroh, untuk njejer njejer material itu ya jangan beli 2 kotak warna coklat dan putih di bawahnya, karena harga isi di dalam 2 kotak itu jauh lebih mahal dibanding beaya proyek ini keseluruhan, qe3. Gak pecaya?, googling ajahh. Huwakakakakaka…..

B. ALAT ALAT KERJA
1. Gergaji besiUntuk menggergaji pralon sesuai bentuk yang diinginkan dan menggergaji “kuping” wajan kiri kanan;
2. Lem pralonUntuk nyampung nyambung pralon sesuai bentuk yang diinginkan;3
. BorUntuk melubangi wajan, 1 inci tepat di tengah wajan, dan 3/8 inci di samping samping agar kalau kena angin bisa kuat (hanya option saja) dan enggak “menthul menthul”;
4. Isolasi 3MYang kayak karet warna item itu, lho. Secukupnya saja, untuk ngikat USB WiFi Adapter di pralon, juga untuk mengikat atau mlester lainnya, misalnya mlester sambuangan 2 USB Active extention Cable agar enggak kena air, USB WiFi dan lain lain;
5. Tang, obeng, kunci inggris, penggaris dan lain lainUntuk ngukur ngukur, ngencengin socket ulir pralon tepat di tengah tengah wajan, dan bagian bagian lainnya;
6. Kalau ada solder plastikKalau ada, seh, pasti lebih afdol, tinggal nyos nyos nyos lengket dan rapat.

C. PENGERJAAN
1. Menyiapkan USB WiFi AdapterSebelumnya kita bentuk dulu pralon pic 06 sedemikian rupa menjadi seperti pic 07, sisakan kira kira 1 inci di bagian bawahnya, jangan dibelah habis. Lihat pic 01, buka tutup konektornya, bagian bawah akan nampak port USB 2.0. Bagian ini akan dimasukkan ke pralon 3/4 inci yang panjangnya 3 inci. Setelah dimasukkan ke pralon, ikat dengan plester 3M (yang item item itu lho). Setelah diikat dengan plester 3 M, bentuknya akan seperti pada pic 08. Untuk meyakinkan semuanya benar kita coba sambungkan dengan USB Active Extention Cable (pic 19). Lebih jelasnaya bisa lihat pic 21, pic 22, pic 23, pic 24 dan pic 25. Sampai di sini persiapan untuk USB WiFi Adapter sudah ok.
2. Menyiapkan WajanKita akan mempersiapkan wajan. Setelah wajan dipotong pegangannya (kupingnya), dibor tengahnya selebar 1 inci, dan lobang lobang kecil kecil di sekitarnya, wajan akan menjadi seperti pic 26. Lobang lobang kecil disekitarnya hanya option untuk mengurangi tekanan angin, agar tidak menthul menthul ketika kena angin kuat. Close up nya bisa lihat pada pic 27 dan pic 28. Oke sampai di sini tahap mempersiapkan wajan selesai.
3. Menyiapkan Bagian Focal dan dudukanFocal adalah bagian di depan wajan, namun karena bagian ini manyatu dengan bagian dibelakang wajan sebagai dudukan nantinya, maka kita akan persiapkan sekaligus. Kita ambil socket ulir jantan 1 inci seperti nampak pada pic 04 paling kanan. Kita gergaji melintang kira kira 0,5 cm untuk melewatkan kabel, bentuknya akan menjadi seperti pic 07a gambar sebelah kanan. Sekarang kita ambil socket biasa 3/4 inci yang 2 biji dan pralon 3/4 inci yang 2 biji juga, kita lihat gambar pic 05 gambar tengah warna putih 2 biji dan pic 04 gambar tengah warna hijau 2 biji juga, dan pic 04 nomor 2 dari kanan. Dengan lem pralon kita sambung bagian bagian itu. Pic 13, pic 14, pic 15, pic 16 adalah proses penyambungan bagian bagian itu. Pada akhirnya bentuknya seperti ditunjukkan pada pic 17 sudah dikasih lobang sekalian untuk baut dudukan clamp. Clamp nya bisa dilihat pada pic 18. Oke sekarang kita tes bagian bagian itu untuk disambungkan satu sama lain untuk meyakinkan nantinya akan benar benar pas. Ujung konektor USB Cable Extention yang ada chip sudah tersambung ke USB WiFi Adapter, ujung kabel lainnya kita masukkan ke socket jantan, terus masuk ke socket betina yang sudah tersambung ke bagian belakang wajan (wajannya belum dipasang, baru tes nyambung dulu). Gambar pada pic 07B, pic 08A, pic 08B, pic 08C akan lebih memperjelas pada step ini. Jika semuanya oke, kita lepas lagi bagian depan wajan dan bagian belakang wajan. Langkah selanjutkan kita akan menyiapkan rumah focal. bagian yang akan melindungi USB WiFi Adapter dan USB Active Extention Cable dari panas dan hujan. Karena apa, karena Antena wajan boliscuk ini didesign untuk pemakain outdoor walau pakai USB WiFi Adapter. Oke sekarang kita ambil pralon paling gede, 3,5 inci dan panjang 6 inci warna putih, serta 2 penutupnya warna hijau. Simple saja kita hanya perlu melubangi bagian yang di alas wajan sebesar 1 inci, dimana socket ulir jantan harus bisa masuk dengan pas. Step step nya diperlihatkan pada pic 09, pic 10, pic 11, dan pic 12. Jangan dilem dulu, ngelem nya nanti terakhir.
4. Menyiapkan perkabelanPada langkah ini semua bagian sudah disiapkan tinggal merangkai saja. Ambil bagian pralon untuk rumah focal dan socket ulir jantan yang sudah siap nampak pada pic 29. Masukkan socket ulir jantan ke dalam tutup pralon yang sudah dilubangi seperti nampak pada pic 30. Bagian yang ada ulir (drat) masukkan ke dalam lubang sumbu wajan, lihat pic 31. Setelah masuk akan terlihat seperti pic 32 dan pic 33. Sekarang dibalik wajannya, akan nampak di bagian belakang wajan seperti pic 34 dan pic 35. Kita sambungkan bagian socket ulir (drat) yang sudah disiapkan pada item 3, keraskan dengan kunci inggris dan tang. Bisa dilihat seperti pada gambar pic 36 dan pic 37. Setelah itu masukkan USB Active Cable Extention bagian ujung yang tidak ada chip nya ke lobang focal bagian depan wajan, lihat pic 38, kemudian tarik pelan pelan ujung kabel, lihat pic 39. USB WiFi Adapter akan masuk pas pada dudukannya yang tadi sudah disiapkan. Untuk jelasnya lihat pic 40, pic 41, dan akhirnya ditutup pralonnya nampak pada pic 43. Kabel yang menuju laptop akan keluar dari bagian belakang wajan nampak seperti pada pic 44. Pic 45, pic 46, pic 47, dan pic 48 menunjukkan bagian belakang wajan yang berfungsi sebagai dudukan antena, sekaligus kabel melaluinya dan sudah dipasangi clamp. Nah, perakitan sudah selesai Antena Wajan Mbolikcukdus siap ditest, qe3.
5. PengukuranArahkan antena ke tempat AP atau Bridge yang akan ditangkap sinyalnya, harus LOS, artinya Line Of Sight, antara antena dan AP tidak boleh ada benda yang merintanginya. saya gunakan tool WiFi dengan Network Stumbler 4.0. Hasilnya dalam jarak 2 km lumayan bagus, antena di luar jendela. Pic sak juta menunjukkan hasil pengukuran sekitar 2 tahun lalu. Wes sik cuk kuwesel, Iso sokor gak iso yo kokor kokor (kata cahcephoe), qe3. Untuk memudahkan bagi yang mau nyoba, seluruh gambar, ada 50 gambar lebih bisa didownload disini. Gambar gambar itu baiknya diprint dan dibentang dilantai, akan mudah sekali membuatnya. Dir binendo istilah Jogja, mudahnya seperdi mengiris gudir dengan bendo, saking gampangnya, qe3.

D. Lain lain yang perlu
1. Grounding Apabila antena dipasang untuk outdoor dan menggunakan pipa tiang besi, yakinkan bahwa pipa diground dengan baik terhadap tanah. Oleh karena designya bergaya “pralonisme”, maka bodi wajan tidak konek langsung ke ground, jadi ambil kabel ground secukupnya ikat dengan baut dari bagian belakang wajan ke clamp, keraskan.
2. Tuning focal pointUntuk mengetahui titik focal point dengan tepat dan mudah ya nggap saja antena internal USB WiFi Adapter adalah di bagian LED yang menyala. Untuk mencari ketepatannya, pada waktu pengukuran sinyal digeser geser maju mundur sampai dapat penerimaan yang paling besar sinyal di network stumbler nampak, tandai dengan spdol di bawah focalnya, jika sudah ikat dengan 3M biar tidak bergeser geser lagi. Spon spon yang nampak di pic 02 untuk mengganjal dan menjamin posisi USB WiFi Adapter mantap di titiknya. 3. Pemilihan bahan pralon.Pralon yang baik dan berkwalitas akan mudah ditembus pancaran gelombang WiFi, redamnannya sangat kecil. Kalau resepnya Mbah Onno W Purbo, katanya, jika dimasukkan ke oven electric kita beberapa menit, pralon itu tidak akan panas, anget anget saja boleh lah, qe3.
4. Tuning dan pengukuranJangan berganti ganti posisi dan arah, dan jangan berganti AP yang dituju pada waktu tunning, ini untuk menjamin bahwa pengukuruan dan tunning valid, artinya perubahan perubahan hasil pengukuran bukan karena perubahan posisi dan arah antena, tetapi karena focal point yang digeser geser, setelah semua proses tuning dan pengukuran selesai, boleh cari posisi akhir yang paling tepat. Selamat mencoba dan jangan mudah menyerah, hare gene gampang nyerah, huuuuu kunooooo, qe3.

SETTING ROUTER dg LEVEL ONE WBR-5400

Setting wireless router menggunakan Level One WBR-5400


Dalam kemajuan teknologi yang sudah sangat berkembang ini, banyak cara untuk memperoleh informasi dari jaringan internet. Yang pertama adalah dengan cara setting LAN atau kabel jaringan, jaringan ini digunakan apabila kita berada dalam satu jangkauan. Namun ada cara yang lebih mudah yaitu dengan menggunakan setting wireless.
Oleh karena itu, kami disini ingin memberikan sedikit informasi bagaimana men-setting wireless. Disini kami menggunakan produk dari level one.

Langkah menyiapkan hardware
1. Koneksikan kabel pada Ethernet yang ada pada computer anda ke port1 pada produk wireless ini
2. Persiapkan kabel yang ada pada produk ini, untuk dikoneksikan pada computer anda.
3. Pasanglah adaptor ke radio wireless kemudian hubungkan dengan stop kontak. Tunggu sampai lampu status menyala.
4. Reset radio wireless untuk memudahkan setting IP pada radio.

Langkah – langkah men-setting IP pada radio wireless.
1. Buka browser yang ada pada computer anda.
2. Matikan firewall dan proxy dari browser anda.
3. Tuliskan alamat http://192.168.123.254
4. Anda harus log-in sebagai administrator, oleh karena itu masukkan password admin pada kotak login.
5. Setelah itu anda dapat memulai untuk men-setting radio wireless ini.
6. Masukkan IP yang ada sudah ditetapkan oleh router. Disini router mengijinkan IP Address harus diatas 200, jadi kita akan pakai IP 192.168.10.201, sedangkan gateway yang digunakan adalah 192.168.10.1
7. Untuk men-setting IP masuk pada basic setting kemudian primary setup
8. Masukkan IP dan IP gateway yang telah ditetapkan pada Static IP Address setup.

ANTENA OMNI


Membuat Antena omni
1/4 Lambda antena 2.4Ghz WIFI.... ini adl antena termudah yg bisa dibuat dengan penguatan sekitar 3-4 dBi tergantung tuning dan nilai2 element yg ada.antenna ini dibuat dr kawat copper (tembaga) atau brass (kuningan) dan mempunyai sudut elevasi reflektor 30* dan mempunyai arah pancaran ke segala arah "omnidirectional" kira2 gambarnya seperti ini... Part List -satu konektor tipe N female dgn 4 lobang sekitar,direkomendasikan mempunyai teflon insulasi diantara outer dan inner konektor. -20 cm tembaga atau kuningan berbentuk batang dgn diameter 2mm Konstruksi 1.dengan tang potong kawat yg dipakai menjadi 5 bagian masing2 4 cm panjangnya. 2.dgn kikir sedang (permukaan kikir) ratakan ke 4 bagian yg berlubang pd konektor N tsb sehingga memudahkan kita menyolder bagian reflektor 3.dengan solder high power (yg mempunyai panas 80 watt minimal) solder ke empat batang kawat yg mau dipake di ke 4 sisi konektor tsb,hati2! panas yg cukup tinggi bisa melelehkan insulasi teflon yg ada di antara titik tengah konektor.(bagian yg berwarna putih susu) 4.tekuk 0.5 cm pd ujung kawat (4 buah yg ditekuk) dgn sudut 90 derajat,hati2 dengan konstruksi yg sedikit rumit ini sesudah terpasang di keempat sisi konektor N,mk anda bisa solder bagian "hot wire" yg berfungsi sbg antena yg sesungguhnya dgn hati2 dan tentu saja rapi bukan..? kemudian rapikan jg ujung bagian bawah yg ada di bagian konektor N kemudian dengan sebuah teknik "jembatan keledai" kita gambar sudut 30 derajat dan tempel pd dinding utk mengukur ketepatan sudut antena yg kita buat... kemudian potong dgn tepat 3.05 cm radial (reflektor= yg tertempel pd ke empat sudut konektor N) dan central wire (yg tersolder di tengah konektor) ini perlu kehati2an dan ketepatan tinggi sebab kita akan bekerja pd freq yg amat tinggi! mk semakin tinggi suatu freq,akan semakin kritis pula nilai2 yg ada pd pembuatan antena tsb... TIPS: pembuatan ini di alokasikan pd channel 6 (2.44 Ghz) atau tepat pd titik tengah pd freq channel yg ada (13 channel).saran terbaik adl jangan memotong dulu bagian tengah sepanjang 3.0 cm,tp biarkan sepanjang apa adanya dan kurangi tiap 0.1 cm dan ukur besaran signal dgn memaki software semacam Netstumbler.ini disebut "tuning and matching" jd kepanjangan yg dikehendaki hendaklah fixed dgn channel AP or wlan yg akan anda tuju.anda bisa melihat tuning by cutting ini sukses bila besaran signal akan membesar pd titik potong yg dikehendaki. semakin pendek panjang iner wire semakin tinggi channel yg bisa diakses (dlm hal optimum signal receive maupun transmit) dan semakin rendah chanel yg dipakai semakin panjang pula iner wire....

Rabu, 2008 Januari 16

SAMBA server

Langkah-langkah membuat SAMBA server

MEMBUAT FILE SHARING DI WINDOWS

Samba Client Howto

Peralatan :

Komputer Client : 10.252.108.251[Linux Debian]

Komputer Server : 10.252.102.250[Windows XP]

Konfigurasi Komputer Server

1. Buat folder c:/temp di windows XP

2. Share folder c:/temp

Konfigurasi Komputer Client

1. Install package smbclient dan samba-common

# apt-get install smbclient

# apt-get install samba-common

2. Install package smbfs untuk mount windows share directly

# apt-get install smbfs

3. Testing smbclient untuk browse share directory

smbclient -L [KomputerServer]

# smbclient -L 10.252.102.250

# masukkan password : [password]

Contoh hasil ;

Sharename Type Comment

--------- ---- -------

IPC$ IPC Distant IPC

D$ Disk default Share

ShareDocs Disk

islam Disk

temp Disk

ADMIN$ Disk Remote Admin

wwwroot$ Disk Used for file share access to

web projects

C$ Disk default Share

hpdeskje Printer hp deskjet 845c

Server Comment

--------- -------

Workgroup Master

--------- -------

4. Testing me-mount share directory

# cd /mnt

# mkdir tempclient

# mount -t smb //10.252.102.250/temp /mnt/tempclient

5. Cek Hasilnya

# cd /mnt

# ls -l

jika berhasil akan muncul file share directory

//10.252.102.250/temp

MEMBUAT FILE SHARING DI LINUX

komputer server : 10.252.108.251[Linux Debian]

komputer client : 10.252.102.250[windows XP]

Komfigurasi Komputer Server

1. Install Package samba

# apt-get install samba

2. Konfigurasi samba

# vim /etc/samba/smb.conf

3. Menjalankan service samba

# /etc/init.d/samba [start|restar|stop]

4. Membuat file sharing di linux

a. Buka file smb.conf

# vim /etc/samba/smb.conf

b. Edit bagian [global]

Bagian [global]

Workgroup = eepis-its.edu

Netbios name = LINUX DEBIAN

Server string = Sharing file di Lab Jarkom

Security = share

Domain logons = no

c. Membuat direktori yang akan dishare

contoh : /home/temp

[temp]

comment = temp udinharun

path = /home/temp

browseable = yes

writeable = yes

public = yes

5. Testing samba

Buka dari komputer client [windows] dan lakukan

map network drive ke direktori

komputer server yang telah dishare.

6. testparm /etc/samba/smb.conf

MEMBUAT SAMBA PASSWORD

1. # cat /etc/passwd > /etc/smbpasswd

2. pastikan root yg punya akses ke samba password

# chmod 600 /etc/smbpasswd

3. Set Samba password tiap user

# smbpasswd username

4. Edit smb.conf --> tambahkan

encrypt password = yes

smb passwd file = /etc/smbpasswd

5. Restart service

# /etc/init.d/samba restart

CONNECTING to A SAMBA MACHINE IN LINUX

1. install smbclient di computer client

# apt-get install smbclient

2. Tes Service samba

# smbclient \\SERVERSAMBA\sharename

or

# smbclient \\SERVERSAMBA\username

- masukkan nama

- masukkan samba password

# help --> coba semua perintah tsb

MENGAKSES SAMBA Dari Windows dg Prompt

1. net use d: \\SERVERSAMBA\[sharename|username]

Pelajari Samba reference :

- WORKGROUP = [\u2026..]

- SECURITY = [USER / SHARE /SERVER /DOMAIN]

- GUEST OK = [ YES/NO ]

- READ ONLY = [ YES/NO ]

- PATH = [\u2026.]

:::UdinHarun:::

Tutorial : - http://julien.herbin.ecranbleu.org/howto/

samba_client_howto.html

- http://www.linuxheadquarters.com/howto/

networking/samba.shtml

- http://us3.samba.org/samba/docs/man/

Samba-HOWTO-Collection/install.html#

smbconfminimal

FTP server

FTP SERVER
Install dg printah
#Apt-get install vsftpd
Trus konfigurasi dengan perintah mcedit /etc/vsftpd.conf
Edit seperti di bawah ini/yang bergaris bawah
(hanya menghilangkan tanda comment/# aj)

# Allow anonymous FTP? (Beware - allowed by default if you comment this out).anonymous_enable=YES
#
# Uncomment this to allow local users to log in.local_enable=YES
#
# Uncomment this to enable any form of FTP write command.
write_enable=YES
#
# Uncomment this if you want the anonymous FTP user to be able to create
# new directories.
anon_mkdir_write_enable=YES
#
# Activate directory messages - messages given to remote users when they
# go into a certain directory.
dirmessage_enable=YES
#
# Activate logging of uploads/downloads.
xferlog_enable=YES
#
# Make sure PORT transfer connections originate from port 20 (ftp-data).connect_from_port_20=YES
#
# If you want, you can arrange for uploaded anonymous files to be owned by
# a different user. Note! Using "root" for uploaded files is not
# recommended!
#chown_uploads=YES
#chown_username=whoever
#
# You may override where the log file goes if you like. The default is shown
# below.
#xferlog_file=/var/log/vsftpd.log
#
# If you want, you can have your log file in standard ftpd xferlog format
#xferlog_std_format=YES
#
# You may change the default value for timing out an idle session.
#idle_session_timeout=600
#
# You may change the default value for timing out a data connection.
#data_connection_timeout=120
#
# It is recommended that you define on your system a unique user which the
# ftp server can use as a totally isolated and unprivileged user.
#nopriv_user=ftpsecure
Ket : yang di perlu d edit hanya yang bergaris bawah J aj lainnya biarin aj Setelah itu restart dengan perintah /etc/init.d/vsftpd restart
kemudian cek pada client windows, masuk windows explorer trus ketikkan ftp: ip yang anda pakai

Minggu, 2007 Desember 23

tugas server

DNS SERVER

Pertama sebelum instalasi dns server kita harus instalasi terlebih dahulu BIND9..ada banyak cara untuk kita lakukan instalasi BIND9…yang pertama kita menggunakan cara :

- aptitude  pada console kita ketikkan perintah aptitude lalu kita pilih not installed packagelalu tekan / untuk melakukan pencarianlalu ketikkan bind9 pada modus pencarian
- yang kedua dengan menggunakan perintah apt –get installpada console kita ketikkan apt-get install bind9…lalu masukkan cd yang diminta untuk instalasi bind p..yaitu cd 1 dan juga cd 4

setalah kita menyelesaikan instalasi bind9..masuk pada mcetcbind…pada directory ini kita akan melakukan beberapa konfigurasi pada file didalamnya…

- yang pertama kita akan mengedit file named.conf

disini kita hanya melakukan beberapa tambahan perintah untuk melengkapi file yang sudah ada…diantaranya kita perlu menambahkan file

};

Zone “debian.com” {
Type master
File “/var/cache/bind/db.debian” ;

};

Zone “192.in-addr.arpa” {
Type master
File “/var/cache/bind/db.192” ;

setelah kita selesai mengedit file tersebut kta save dengan menggunakan f2

Lalu kita copy file db.127 dan db.local pada directory yang sama..dan kita pindahkan file tersebut pada directory /var/cache/bind…kemudian kita ganti nama file tersebut..kita ganti nama file tersebut menjadi..

db.127 menjadi db.192
db.loca menjadi db.debian

setelah itu kita edit file db.192 menjadi sebagai berikut

$TTL 604800
@ IN SOA debian.com. root.debian.com.
1 ; serial
604800 ; refresh
86400 ; retry
2419200 ; expire
604800 ; negative cache TTL

;
@ IN NS debian.com.
1.1.168 IN PTR debian.com.
www IN PTR debian.com.

begitu juga pada file db.debian kita hanya perlu sedikit memodifikasi file tersebut

$TTL 604800
@ IN SOA debian.com. root.debian.com.
2 ; serial
604800 ; refresh
86400 ; retry
2419200 ; expire
604800 ; negative cache TTL

;
@ IN NS debian.com.
@ IN A 192.168.1.1
www IN A 192.168.1.1

setelah kita selesai mengedit file tersebut kta save dengan menggunakan f2

setelah kita save kita restart bind9 tersebut denagan menggunakan perintah yang kita ketikkan pada console yaitu…./etc/init.d/bind9 restart
jika tidak ada kata FAILED pada saat kita restart bind9…maka berbahagialah anda hehehehehe….



DHCP3-SERVER

Pertama sebelum instalasi dns server kita harus instalasi terlebih dahulu dhcp3-server..ada banyak cara untuk kita lakukan instalasi dhcp3-server…yang pertama kita menggunakan cara :

- aptitude  pada console kita ketikkan perintah aptitude lalu kita pilih not installed packagelalu tekan / untuk melakukan pencarianlalu ketikkan dhcp3-server pada modus pencarian
- yang kedua dengan menggunakan perintah apt –get installpada console kita ketikkan apt-get install dhcp3-server…lalu masukkan cd yang diminta untuk instalasi dhcp3-server..

setalah kita menyelesaikan instalasi dhcp3-server..masuk pada mcetcdhcp3/dhcpd.conf…pada directory ini kita akan melakukan beberapa konfigurasi pada file didalamnya…

# slightly different configuration for an internal subnet
Subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0
Range 192.168.1.2 192.168.30 ;
Option domain-name-servers www.debian.com ;
# option domain-name “ internal.example.org “ ;
Option routers 192.168.1.1 ;
Option broadcast-address 192.168.1.255 ;
Default-lease-time 600 ;
Max-lease-time 7200 ;

setelah kita selesai mengedit file tersebut kta save dengan menggunakan f2

Setelah selesai edit file dhcpd.conf kita restart dhcp dengan menggunakan perintah yang kita ketikkan pada console perintah../etc/init.d/dhcp3-server restart



SQUID

Pertama sebelum instalasi dns server kita harus instalasi terlebih dahulu SQUID..ada banyak cara untuk kita lakukan instalasi SQUID…yang pertama kita menggunakan cara :

- aptitude  pada console kita ketikkan perintah aptitude lalu kita pilih not installed packagelalu tekan / untuk melakukan pencarianlalu ketikkan SQUID pada modus pencarian
- yang kedua dengan menggunakan perintah apt –get installpada console kita ketikkan apt-get install SQUID…lalu masukkan cd yang diminta untuk instalasi SQUID

setalah kita menyelesaikan instalasi SQUID..masuk pada mcetcSQUID…pada directory ini kita akan melakukan beberapa konfigurasi pada file didalamnya dengan menambahkan beberapa perintah…

Tidak ada komentar: